Sebagai lanjutan dari postingan sebelumnya,,,
E. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
Karena melihat kepandaian Nabi dalam berdagang, Siti Khadijah menginginkan Nabi untuk menjual dagangannya. Dan benar saja, dagangan itu laris semua dan mendapatkan Laba yang tinggi dan mendapatkan pahala karena kejujurannya dalam berdagang. Lambat laun Siti Khadijah pun tertarik dengan Nabi, ia ingin menikahi Nabi. Siti Khadijah adalah seorang janda yang telah ditinggalkan oleh suaminya. Dia sekarang berumur 40 tahun. Nabi pun menyanggupinya. Pada saat itu Nabi berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah berumur 40 tahun. Setelah menikah, Khadijah membawa Nabi berjalan jalan ke pamannya yang merupakan seorang Ahli Kitab. Ahli Kitab yaitu orang yang paham betul tentang kitab-kitab sebelum Al-Qur'an yang masih murni. Saat paman Khadijah bertemu dengan Nabi ia merasa heran dan kaget seperti petir mendengar petir di siang hari. Ia pun berbicara kepada Khadijah untuk berusaha melindungi suaminya itu. Dia pun berjanji jika saja umurnya masih panjang ia akan berbai'at penuh kepada Muhammad, karena paman Khadijah tau bahwa Muhammad lah kelak yang akan menjadi Nabi sekaligus penutup para Nabi sepert yang telah dikabarkan oleh kitab Injil. Mendengar itu Khadijah merasa kaget juga. Namun atas perintah pamannya itulah Khadijah adalah orang yang pertama kali berbai'at penuh kepada Nabi.
F. Mulai Memimpin Umat
Pada suatu ketika Mekkah pernah dilanda banjir, yang mengakibatkan Hajar Aswad terlepas dari Ka'bah. Orang orang quraisy pun bergegas untuk meletakkan kembali batu itu. Namun terjadi perebutan antara Bani Quraisy asli, Bani Nadzir, Bani Abdi Manaf (Keluarga Rasul), dan Bani qudzaifah yang ingin meletakkan batu itu. Masing-masing dari mereka mengklaim ia paling berhak untuk meletakkannya. Namun bani quraisy membuat kesepakatan yaitu orang yang paling berhak untuk meletakkan batu itu adalah orang yang paling baik dan orang yang paling jujur. Mendengar itu Bani Abdi Manaf mengajukan nama Muhammad untuk meletakkannya. Nabi Muhammad pun membuat keputusan yang sangat adil. Ia merentangkan sorbannya, lalu ia meletakkan batu hajar aswad tersebut di tengah-tengah. Beliau meminta untuk masing-masing pemimpin dari Bani tersebut untuk mengangkat dari sudut-sudut kain sorban Nabi. Para pemimpin bani tersebut merasa puas dan takjub melihat keadilan sang calon Nabi yang saat itu berumur 30 tahun.
Begitulah cerita masa muda Muhammad yang belum diangkat menjadi Nabi, kisahnya akan terus dikenang sampai kahir zaman nanti karena kemuliannya.
Demikianlah postingan kali ini. Semoga bermanfaat untuk para pembaca. Sekian, Wassalamu'alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar