Senin, 27 Oktober 2014

Sejarah Bharatayuda Part I

A. Pengertian Bharatayuda
Bharatayuda berasal dari kata bharata yang artinya saudara sementara yuda yang berarti perang/peperangan. Bharatayuda sendiri adalah nama perang antara Pandawa dan Kurawa, dimana perang ini dimenangkan oleh Pandawa.
B. Latar Belakang Pembagian Kerajaan Hastinapura
Terjadinya perang bharatayuda tidak lepas dari peristiwa yang memalukan di Kerajaan Hastinapura. Sebelumnya Hastinapura dibagi menjadi dua bagian yaitu Hastinapura itu sendiri untuk kurawa dan Indraprastha/Kandaprastha untuk pandawa. Pembagian ini dilakukan oleh Raja Drestrarasta atas usulan dari Bisma. Pembagian ini dilakukan karena kedua belah pihak berhak untuk memiliki tahta kerajaan. Di Hastinapura yang menjadi pangeran mahkota adalah Duryudhana, sedangkan di Indraprastha yang menjadi rajanya adalah Yudistira. Saat Yudistira ingin melakukan pengakuan dari kerajaannya sendiri, dia mengundang seluruh raja daerah arya, termasuk hastinapura. Saat perwakilan dari hastinapura sampai di Indraprastha yang diwakilkan oleh pangeran mahkota, perdana mentri dan panglima perang mereka terkejut dengan Istana Indraprastha yang ternyata lebih bagus dari pada Hastinapura. Semua raja yang datang merasa iri dan takjub dengan kehebatan para pandawa yang telah membangun kota yang menakjubkan ini.
C. Tragedi Krishna membunuh Sishupala
Sisuphala adalah pangeran dari kerjaan Ceni yang sangat iri dan benci kepada Krishna, namun Krishna yang dikenal memiliki sifat kemurahan hati memberikan anugrah kepada Sishupala yaitu Krishna hanya bisa mengampuni kesalahan dari Sishupala sebanyak 100 kali, jika lebih maka ia akan dibunuh Krishna. Pada saat Yudistira mengumumkan kedaulatan kerajaannya, Sishupala datang yang berniat untuk menggagalkan rencana dari Yudistira dan mempermalukan Krishna dihadapan seluruh raja dari daerah arya. Dia membicarakan bahkan menghina dengan kata-kata kotor kepada Krishna, setiap kali ia menghina ia mengeluarkan bulu merak di tubuhnya yang berjumlah 100 dengan maksud ia membuktikan janji di Krishna tersebut. Namun saat hinaan yang ke 101, dia kehabisan bulu merak, yang artinya ajal sudah menjemputnya. Dengan segera Krishna yang dari tadi hanya diam saja, langsung bangun dari duduknya dan mengeluarkan Cakra Sudarsana dan terbang memutus kepala Sishupala.

D. Dipemalukannya Duryudhana oleh Drupadi (istri pandawa)
Duryudahana tidak terima atas perilaku Krishna yang membunuh Sishupala. Dia bahkan mengangkat senjata untuk bertarung melawan Krishna namun Yudistira melerainya dan menghukumnya dengan cara Duryudana harus menyerahkan senjatanya kepada Pandawa. Kejadian itu justru ditertawakan oleh raja yang hadir di Istana Pandawa. Hal itu membuat kesal Duryudana dan bergegas pergi meninggalkan Istana Pandawa namun naas dia terjatuh kedalam kolam yang menyerupai jalan. Hal itu membuat putri Drupadi menertawakannya dan bilang bahwa apakah anak yang buta juga buta? Lalu Duryudana semakin marah namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia pulang kembali ke Hastinapura. Setibanya ia di Hastinapura, ia bergegas untuk bunuh diri karena frustasi telah dipermaluka oleh wanita.

E. Pembalasan atas penghinaan putri Drupadi
Paman dari Duryudana yaitu Sangkuni berniat untuk membalas dendam untuk mempermalukan Pandawa juga itrinya. Ia mengundang Yudistira untuk bermain dadu. Saat permainan dadu dimulai Duryudana memberikan taruhan seluruh hartanya. Pandawa merasa heran, jika Duryudana kalah didalam permainan pertama maka ia akan kehilangan semuanya. Namun akhirnya Yudistira mau meladeni tawaran Duryudana. Yudistira pun akhirnya kalah, ia kehilangan hartanya. Duryudana memberi taruhan lagi yaitu adiknya Wikarna. Dan Yudistira memberikan adiknya Nakula. Namun sama, yudistira kalah lagi. Duryudana yang termakan dendamnya menaruhkanlagi temannya yaitu Ashwattama. Dan Yudistira menaruhkan Sadewa. Namun Yudistira kalah lagi. Duryudana memberikan taruhannya lagi yaitu temannya sekaligus pemanah hebat yaitu Karna. Yudistira menaruhkan Arjuna. Dan yudistira kalah lagi. Begitu juga Bima, ia dipertaruhkan dengan Dursasana. Akhirnya Duryudana mempertaruhkan istrinya Banowati, Pandawa pun menaruhkan istrinya Drupadi. Yudistira sudah kehilangan semuanya. Saat itu Duryudana memerintahkan Dursasana untuk menelanjanginya. Saat itu Drupadi berdoa kepada Krishna, dan Krishna memberikan keajaibannya, yaitu mengirimkan 4 kain yang sangat panjang, untuk melindungi tubuh dari Drupadi. Dan akhrinya Drupadi tidak bisa ditelanjangi oleh Dursasana. Pada saat itu semua Pandawa bersumpah akan terjadinya Perang Maha Besar yang dikenal sebagai Baratayuda.

Bacaan lebih lanjut akan dipost selanjutnya,, sekian dan terima kasih,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar