.jpg)
Bisma adalah anak dari Raja Santanu dengan Dewi Gangga dengan nama Dewabrata. Saat kecil ia dititipkan oleh ibunya kepada Begawan Parashurama. Saat ia menjadi murid Parashurama, ia sangat pintar, rajin, sopan dan kuat. Maka dari gurunya memberikan semua senjata saktinya kepada murid kesayangannya. Setelah perguruannya selesai ia kembali ke Hastinapura untuk bertemu dengan ayahnya yang telah lama terpisahkan. Saat ia tidak diangkat menjadi penerus raja, dia hanya menjadi pelayan dari saudaranya Wicitrawirya anak dari Santanu dengan Satyawati. Saat diadakan festival sayembara di kerajaan Amba, ia datang untuk langsung menikahkan putri Amba dengan Wicitrawirya. Namun sebenarnya juga Amba telah memilih pasangannya sendiri dengan Raja Shalwa. Hal itu membuat Bisma marah. Ia beranggapan karena Hastinapura adalah kerajaan yang besar dan harus terus mempunyai penerusnya. Bisma pun mendesak ayah dari putri Amba, untuk menikahkannya dengan Wicitrawirya. Ayahnya pun setuju tapi tidak dengan Amba. Raja Shalwa yang merupakan tunangan dari Amba marah. Ia berlari untuk membunuh Bisma yang sombong karena festival sayembara berubah menjadi adu gengsi antar kerajaan. Ia berlari dengan membawa pedangnya yang siap membunuh Bisma. Bisma lalu merentangkan busur panahnya tanpa ada anak panahnya. Ia pun menembakkan kearah Raja Shalwa dan terpentallah ia. Amba pun kecewa dengan kelakuan Bisma dikerajaan Amba. Namun Bisma bukannya membawa Amba ke Hastinapura malah membawa adik-adik Amba yaitu Ambika dan Ambalika. Ia beranggapan jika mempelai sudah memilih pasangan nya sendiri maka tidak boleh dirubah keputusannya. Hal itu semakin membuat Amba kecewa. Setelah Ambika dan Ambalika di Hastinapura ia disambut meriah oleh penduduk Hastina. Saat itu Amba datang dan meminta Bisma untuk menikahi dirinya. Ini mustahil karena Bisma telah bersumpah untuk membujang selama hidupnya. Merasa diperlakukan tidakadil oleh Bisma, Amba mengadukan kepada gurunya Bisma, Parashurama. Ia memohon Parashurama untuk membunuh Bisma karena ia tidak adil. Awalnya Parashurama menolaknya karena ia muridnya, jika muridnya berbohong maka gurunya pun akan tercemar reputasinya. Namun akhirnya ia menyanggupinya. Amba kembali ke Hastina dan membuat tawaran kepada Bisma untuk menikah dengan dirinya atau bertarung dengan gurunya. Bisma memilih bertarung dengan gurunya. Pertarungan pun tak terelakkan. Kedua belah pihak mengeluarkan senjata saktinya masing-masing. Saat keduanya melemparkan senjata pamungkasnya, Dewa Siwa hadir dan menghisap senjata keduanya. Amba pun memohon kepada Siwa untuk dapat berreingkarnasi lagi untuk dapat membunuh Bisma dalam medan tempur, yang nantinya akan lahir sebagai Srikandhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar