Kamis, 06 November 2014

Biografi Pandu

Pandu adalah anak kedua dari Wicitrawirya namun berlainan ibu dengan kakaknya, Drestarasta. Pandu memiliki kecerdasan, ketampanan, dan sifat baik  yang menawan sehingga para Raja daerah Arya ingin menjadikannya sebagai menantunya. Pandu menjadi raja setelah kakaknya tidak boleh dijadikan raja oleh Perdana Mentri dikarenakan ia adalah seorang yang buta. Saat ada sayembara dikerajaan Kunthiboja, ia datang dengan maksud untuk melamar putri dari Raja Kunthiboja yaitu Kunthi. Kunthi sebenarnya malu untuk disayembarakan oleh ayahnya karena ia sebenarnya sudah mempunyai anak. Saat diperguruannya, ia telah diberkati mantra oleh gurunya, Resi Durwasa. Ia bisa mendapatkan anak hanya dengan membacakan mantranya. Saat itu ia memanggil Dewa Surya dan dianugrahi seorang anak namun dalam keadaan Kunthi masih perawan. Anak itu lahir dari telinga Kunthi, sehingga dinamakan Karna yang mempunyai anting dan rompi baja dari Dewa Surya sendiri. Namun ia menghayutkannya ke sungai Gangga. Saat sayembara, Kunthi memberikan sebuah pertanyaan yang sebenarnya menyindir masa lalunya. Saat itulah Pandu yang hanya bisa menjawabnya dan ia pun akhirnya ia menikahi Kunthi. Saat kembali ke Hastinapura, terdapat kabar bahwa perbatasan Hastinapura telah diserang oleh Kerajaan Madra. Pandu pun mengirimkan pasukannya untuk bertempur. Saat pertarungan selesai, Pandu tiba-tiba telah menikahi serorang putri dari raja Madra, yaitu Madri. Kunthi merasa kecewa namun ia tidak bisamenolak takdirnya. Satyawati memerintahkan Pandu dan istri-istrinya untuk berjalan jalan dihutan. Saat dihutan Madri menginginkan sebuah Rusa. Saat Pandu memanah Rusa tersebut, Rusa itu berubah menjadi seorang manusia, yaitu Resi Kindama. Saat itu Resi Kindama mengutuk Pandu jika berhubungan intim, maka ia akan mati. Pandu kembali ke Hastina, dan segera melepaskan tahtanya dan memberikannya kepada kakaknya. Pandu pun menjadi pertapa di hutan. Kunthi yang mendengar kutukan itu mencoba memberi tahu suaminya bahwa ia bisa mendapatkan seorang anak hanya dengan mantra. Pandu merasa senang dan meminta Kunthi untuk melakukannya. Namun Kunthi mau memberi tahu suaminya tentang ia sudah mempunyai anak. Namun ia tidak kesampaian. Kunthi pun membacakan mantra pertamanya dan memanggil Dewa Darma dan diakruniakan seorang anak bernama Yudistira. Lalu ia membaca mantra kedua dan memanggil Dewa Bayu dan dikaruniakan seorang anak bernama Bima. Ia membaca mantra katiga dan memanggil Dewa Indra dan dikaruniakan seorang anak bernama Arjuna. Madri merasa iri akan keistimewaan Kunthi. Kunthi pun membaca mantra yang keempatnya namun anaknya nanti atas nama Madri. Ia memanggil Dewa Aswuni-Aswini atau Aswini kumaras dan dikaruniakan dua orang anak yang bernama Nakula dan Sadewa. Suatu ketika Pandu lupa kutukannya. Ia berhubungan intim dengan Madri. Ia pun meningal ditempat. Madri yang merasa bersalah akhirnya bunuh diri. Kunthi merasa berat karena ia harus mengurus anak anaknya sendiri. Saat berita kematian Pandu sampai di Hastina, Bisma mengundang Kunthi dan anak-anaknya untuktinggal di Hastinpura selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar